Kamis, 31 Januari 2013 1 komentar

KESENIAN JARANAN


 

Sejarah Kesenian Jaranan

Seni jaranan itu mulai muncul sejak abad ke 10 Hijriah. Tepatnya pada tahun 1041. atau bersamaan dengan kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 yaitu yaitu bagian timur Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan sebelah Barat Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan Ibukota Dhahapura.
Raja Airlangga memiliki seorang putri yang bernama Dewi Sangga Langit. Dia adalah orang kediri yang sangat cantik. Pada waktu banyak sekali yang melamar, maka dia mengadakan sayembara. Pelamar-pelamar Dewi Songgo Langit semuanya sakti. Mereka sama-sama memiliki kekuatan yang tinggi. Dewi Songgo Langit sebenarnya tidak mau menikah dan dia Ingin menjadi petapa saja. Prabu Airlangga memaksa Dewi Songgo Langit Untuk menikah. Akhirnya dia mau menikah dengan satu permintaan. Barang siapa yang bisa membuat kesenian yang belum ada di Pulau Jawa dia mau menjadi suaminya.

Ada beberapa orang yang ingin melamar Dewi Songgo Langit. Diantaranya adalah Klono Sewandono dari Wengker, Toh Bagus Utusan Singo Barong Dari Blitar, kalawraha seorang adipati dari pesisir kidul, dan 4 prajurit yang berasal dari Blitar. Para pelamar bersama-sama mengikuti sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit. Mereka berangkat dari tempatnya masing-masing ke Kediri untuk melamar Dewi Songgo Langit.
Dari beberapa pelamar itu mereka bertemu dijalan dan bertengkar dahulu sebelum mengikuti sayembara di kediri. Dalam peperangan itu dimenangkan oleh Klana Sewandono atau Pujangganom. Dalam peperangan itu Pujangganom menang dan Singo Ludoyo kalah. Pada saat kekalahan Singo Ludoyo itu rupanya singo Ludoyo memiliki janji dengan Pujangganom. Singa Ludoyo meminta jangan dibunuh. Pujangganom rupanya menyepakati kesepakatan itu. Akan tetapi Pujangganom memiliki syarat yaitu Singo Barong harus mengiring temantenya dengan Dewi Sangga Langit ke Wengker.
Iring-iringan temanten itu harus diiringi oleh jaran-jaran dengan melewati bawah tanah dengan diiringi oleh alat musik yang berasal dari bambu dan besi. Pada jaman sekarang besi ini menjadi kenong. Dan bambu itu menjadi terompet dan jaranan.
Dalam perjalanan mengiringi temantenya Dewi Songgo Langit dengan Pujangganom itu, Singo Ludoyo beranggapan bahwa dirinya sudah sampai ke Wengker, tetapi ternyata dia masih sampai di Gunung Liman. Dia marah-marah pada waktu itu sehingga dia mengobrak-abrik Gunung Liman itu dan sekarang tempat itu menjadi Simoroto. Akhirnya sebelum dia sampai ke tanah Wengker dia kembali lagi ke Kediri. Dia keluar digua Selomangklung. Sekarang nama tempat itu adalah selomangkleng.
Karena Dewi Sonmggo Langit sudah diboyong ke Wengker oleh Puijangganom dan tidak mau menjadi raja di Kediri, maka kekuasaan Kahuripan diberikan kepada kedua adiknya yang bernama Lembu Amiluhut dan Lembu Amijaya. Setelah Sangga Langit diboyong oleh Pujangganom ke daerah Wengker Bantar Angin, Dewi Sangga Langit merubah nama tempat itu menjadi Ponorogo
Jaranan muncul di kediri itu hanya untuk menggambarkan boyongnya dewi Songgo langit dari kediri menuju Wengker Bantar Angin. Pada saat boyongan ke Wengker, Dewi Sangga Langit dan Klana Sewandana dikarak oleh Singo Barong. Pengarakan itu dilakukan dengan menerobos dari dalam tanah sambil berjoget. Alat musik yang dimainkan adalah berasal dari bambu dan besi. Pada jaman sekarang besi ini menjadi kenong.
Untuk mengenang sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit dan Pernikahanya dengan Klana Sewandono atau Pujangga Anom inilah masyarakat kediri membuat kesenian jaranan. Sedangkan di Ponorogo Muncul Reog. Dua kesenian ini sebenarnya memiliki akar historis yang hampir sama. Seni jaranan ini diturunkan secara turun temurun hingga sekarang ini.
Jaranan Dan Representasi Abangan
Jaranan pada jaman dahulu adalah selalu bersifat sakral. Maksudnya selalu berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya gaib. Selain untuk tontonan dahulu jaranan juga digunakan untuk upacara-upacara resmi yang berhubungan dengan roh-roh leluhur keraton. Pada jaman kerajaan dahulu jaranan seringkali ditampilkan di keraton.
Dalam praktek sehari-harinya para seniman jaranan adalah orang-orang abangan yang masih taat kepada leluhur. Mereka masih menggunakan danyangan atau punden sebagai tenpat yang dikeramatkan. Mereka masih memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap roh-roh nenek moyangnya. Mereka juga masih melaksanakan praktik-praktik slametan seperti halnya dilakukan oleh orang-orang dahulu.
Pada kenyataanaya seniman jaranan yang ada di kediri adalah para pekerja kasar semua. Mereka sebagian besar adalah tukang becak dan tukang kayu. Ada sebagian dari mereka yang bekerja sebagai sebagai penjual makanan ringan disepanjang jalan Bandar yang membujur dari utara ke selatan.
Cliford Geertz mengidentifikasi mereka dengan sebutan abangan. Geertz memberikan penjelasan tentang praktik abangan. Masayarakat abangan adalah suatu sekte politio-religius dimana kepoercayaan jawa asli melebur dengan Marxisme yang Nasionalistis ynag memungkinkan pemeluknya sekaligus mendukung kebijakan komunisdi Indonesia. Sambil memurnikan upacara-upacara abangan dari sisa-sisa Islam (Geertz 1983).
Dalam perkembanganya kesenian jaranan mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan kondisi social masyarakat yang sudah berubah dalam memaknai dan mengambangkan jaranan. dari tahun-ke tahun jaranan mulai berubah dari yang sifatnya tuntunan menjadi tontonan dan yang paling menarik adalah jaranan sebagai alat untuk menarik simpatisan dan untuk pengembangan pariwisata.
Jaranan pada tahun 1960-an menjadi alat politik PKI untuk menopang kekuasaanya dan menarik masa. Pada tahun-tahun itu kebijakan Sukarno tentang Nasakom sangat mempengaruhi keberadaan lembaga-lembaga yang ada di bawah. Dari nasionalisme, Agama dan komunis ini, memiliki lembaga-lembaga sendiri. Kelompok itu memiliki basis kesenian sendiri-sendiri. Lekra, lesbumi dan LKN adalah lembaga kesenian yang ada di tingkat bawah.
Pada tahun itu jaranan sudah ada dan kebetulan bernaung dibawah pengawasan Lekra. Jaranan pada saat itu sudah sangat digemari masyarakat. Bahkan dikediri pada saat itu sudah berdiri beberapa kelompok jaranan. kelompok jaranan ini banyak digawangi oleh orang-orang yang berada di lembaga kesenian. Dari ketiga lembaga kesenian yang ada, semuanya memiliki kesenian sendiri-sendiri yang sesuai dengan misinya masing-masing.
Pada tahun 60an itu masing-masing kelompok jaranan berkontestasi dengan sehat. Walaupun mereka berasal dari lembaga kesenian yang berbeda, tapi pada saat itu mereka masih bisa berbagi ruang dan berkontestasi. Mereka saling mendukung dan mengembangkan kreatifitasnya dalam berkesenian.
Jaranan pada saat itu masih tampil dengan polos sekali. Pemainya hanya mengenakan celana kombor dan tanpa make up. Tidak ada batas antara pemain, penabuh dan penonton. Mereka sama-sama berada di tanah. Mereka bisa saling tukar main antara satu dengan lainya. Berbeda dengan jaman jepang pada yang masih menggunakan goni sebagai pakaiannya. Pada tahun-tahun 60an jaranan bisa tampil vulgar di manapun dia berada.
Pada tahun 1965 terjadi peristiwa pembersihan dari kalangan agamawan kepada kelompok-kelompok abangan. Pembersihan ini dilakukan tas kerjasamama Negara dengan kaum agamawan. Akibat dari pembersihan itu masyarakat abangan yang ada di Kediri pada saat itu sempat kocar-kacir. Terlebih pada orang-orang yang memang bergelut di lembaga PKI ataupun pernah terlibat.
Orang-orang yang terlibat sebagai anggota partai komunis dibunuh. Para seniman-seniman yang berada dibawah PKI yaitu Lekra dihabisi semua. Danyangan dan beberapa punden banyak yang dirusak. Bahkan patung-patung dan arca yang sekarang berada di museum Airlangga terlihat banyak yang hancur. Ini adalah akibat pertikaian politik 1965. segala property yang berhubungan dengan tradisi orang abangan dimusnahkan. Termasuk didalamnya adalah jaranan.
Setelah kejadian berdarah tahun 1965 itu jaranan yang dahulu adalah kesenian yang sangat dibangggakan masyarakat hilang seketika. Jaranan adalah representasi dari kaum abangan yang mencoba untuk memberikan eksistensi dirinya pada kesenian. Mereka benar-benar mengalami trauma yang berkepanjangan. Sehingga kesenian jaranan pada paska 65 mundur. Kondisi politik 65 ini telah membawa jaranan pada titik kemandekanya. Kecuali jaranan yang bernaung di bawah komunis aman dari pembersihan ini. Keberadaan jaranan pada saat itu juga masih relative sedikit. Trauma itu ternyata tidak dirasakan oleh orang-orang yang berasal dar lekra saja. Seniman dari lesbumi dan LKN waktu itu juga agak ketakutan untuk tampil di public. Kebanyakan dari seniman yang ada dikediri pada waktu itu juga berhenti dari kesenian untuk semantara waktu.
Pasca peristiwa berdarah itu seluruh elemen masyarakat memberikan identifikasi yang negatif terhadap kesenian jaranan. dari kalangan agamawan. Para agamawan beranggapan bahwa jaranan itu mengundang setan. Sehingga wajar jika pada saat itu para agamawan terlebih ansor menghabisi seniman-seniman yang berbau komunis di kediri.
Negara yang mulai memberikan pengngontrolan seniman dengan membuatkan Nomor Induk Seniman (NIS) pada kurun waktu tahun 1965-1967. Dengan memberikan NIS ini pemerintah bisa mengontrol lebih jauh seniman yang terlibat dengan komunis. Bagi yang tidak memiliki NIS biasanya mereka dikasih nomor aktif sebagai seniman. “Tanpa memiliki kartu ini, seniman tidak boleh tampil di ruang publik” kata Mbah Ketang.
Praksis paska 65 jaranan jarang sekali tampil di ruang public. Seniman-seniman jaranan yang berasal dari LKN mungkin masih bisa berunjuk kebolehanya di ruang public. Misalnya jaranan Sopongiro di Bandar dan jaranan Turnojoyo Pakelan. Dua jaranan ini bisa eksis dan tidak terberangus pada tahun 65 karena mereka adalah kelompok kesenian yang berasal dari LKN.
Stigmatisasi yang dikembangkan oleh agamawan dan Negara rupanya telah meberangus nalar masyarakat. Paska 65 masyarakat secara tidak langsung memberikan identifikasi negatif terhadap kesenian jaranan. Mereka masih menganggap bahwa kesenian jaranan itu adalah kesenian milik PKI.
Masyarakat tidak mau dicap merah oleh pemerintah dan kaum agamawan sebagai pengikut PKI. Akhirnya kesenian jaranan dijauhi oleh masyarakat.
Pasca terjadi peristiwa berdarah rtahun 1965 itu, kesenian jaranan mulai lumpuh total. Baru pada tahun 1977 jaranan mulai menggeliat lagi. Jaranan menjadi sebyuah idiom baru yang tampil berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jaranan pada tahun sebeliumnya banyak berafiliasi dengan komunis akan tetapi pada tahun itu jaranan mulai menggandeng militer untuk dijadikan alat untuk melindungi dirinya.
Samboyo Spirit Baru Jaranan Kepang Kediri
Dalam rangka memperbaiki citra jaranan di muka masyarakat, seniman jaranan mulai menghaluskan jaranan. Pada tahun 70an gerakan untuk merevitalisasi jaranan sudah mulai diupayakan. Penghalusan dalam wilayah tarian, dandanan dan musikpun sudah mulai dilakukan. Para seniman jaranan mulai memodifikasi jaranan dari pakaian, make up, dan tarian serta musiknya. Dalam berebagai pertunjukan jaranan pemain jaranan harus memiliki sifat yang arif, sopan dan memiliki tata karama yang tinggi kepada masyarakat dan para penanggap. Sifat itu harus diperankan oleh para seniman dalam berbagai waktu dan kesempatan.
Selain strategi berselingkuh dengan militer, jaranan juga memiliki strategi lain yaitu dengan cara menghaluskan tarianya, musiknya, dan danadananya serta tingkah lakunya harus lebih baik. Penghalusan ini dilakukan oleh seniman jaranan karena pada saat-saat itu monitoring dari pewemerintah masih sangat kuat. Untuk menghilangkan stigma itu seniman harus melakukan strategi itu untuk menjaga kesenian jaranan.
Kemudian pada tahun 1977 setelah berdirinya Samboyo Putro, jaranan mulai mendapat pengakuan dari masyarakat dan pemerintah. Jaranan Samboyo Putro ini didirikan oleh mantan polwil Kediri yang bernama pak Samboyo. Dengan adanya jaminan dari fihak kepolisian inilah jaranan mulai berani bertengger di kediri bersaing dengan kesenian lainya. Jaranan Samboyo itu dahulu mendapatkan wangsit dari Pamenang Joyoboyo. Pak Samboyo mendapatkan wahyu dari Pamenang agar mendirikan jaranan dan menguri-uri kesenian asli kediri ini. (Ketang)
Atas wangsit yang berasal dari Pamenang itulah Samboyo berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan citra negative masyarakat terhadap kesenian jaranan. Pak samboyo mulai berafiliasi dengan pemerintah, agamawan serta masyarakat untuk mendukung eksistensi jaranan di kediri.pasca tahun 1977 inilah jaranan mulai bisa dipercayai sepenuhnya oleh masyarakat kediri sebagai kesenian yang bebas dari komunis.
Dahulu sebelum ada pertunjukan jaranan seluruh personel jaranan pasti pergi ke pamenang terlebih dahulu.. kalau sekarang hanya dilakukan oleh para gambuhnya saja. Perubahan ini disebabkkan lebih pada ketakutan pemain jika menjadi korban pamenang. Pemain-pemain itu takut kalu suatu saat dia mengingkari janjinya dengan pamenang.
Pada saat berdirinya jaranan samboyo putro tahun 1977 itu, Pak Samboyo berusaha keras. Usaha ini lebih dimaksudkan untuk mengambalikan citra jaranan yang sudah buruk dimuka masyarakat. Salah satu cara pak Samboyo pada saat itu adalah dengan cara mengadakan dukun tiban. Inspirasi tentang dukun tiban itu dia dapatkan dari pamenang. (Pardi dan Endah)
Pada masa kejayaan Samboyo Putro pernah memperoleh beberapa prestasi yang gemilang. Beberapa tahun setelah berdirinya Samboyo, langsung mendapatkan Juara 1 festifal jaranan sejawa Timur. Kemudian dalam perjalananya mulai tahun 1977 sampai 1990 Samboyo Putro pernah tanggapan sebanyak 1674 kali. Selain itu Samboyo Putro Personelnya banyak yang melatih jaranan ke komunitas-komunitas kesenian jaranan lain di Kediri.
Hingga kini masyarakat menyakini bahwa jaranan samboyo Putro itu memiliki jasa yang sangat besar untuk mengambalikan citra jaranan di kediri. Pandangan agamawan dan Negara serta masyarakat yang dahulu memandang jaranan sebagai kesenian yang jelek, akhirnya berubah haluan. Paska tahun 1977 ini, masyarakat mulai memandang bahwa jaranan ini adalah kesenian yang berasal dari kediri. Keberadaan kesenian ini harus tetap dilestarikan keberadaanya.
Sebelum samboyo berdiri jaranan pakelan adalah jaranan yang sudah bisa berdiri dengan eksis di kediri. Para pemain jaranan pakelan itu rata-rata dahulu berasal dari LKN. Samboyo bubar pada tahun 1990an bersamaan dengan meninggalnya bapak Samboyo sebagai pimpinan jaranan itu. Pasca Samboyo bubar, kesenian jaranan sudah mulai merebak hampir diseluruh desa yang ada di kota kediri memiliki jaranan masing-masing. Akan tetapi mereka juga masih berkiblat dan memiliki karakter seperti jaranan Samboyo. (Pardi dan endah)
Kreasi Baru dan Proyek Dinas Pariwisata Kediri
Dalam pandangan Mbah Ketang, Gerakan joget pada jaranan itu adalah pakem dan tidak bisa dirubah. Kalau jaranan Wijaya Putra itu memiliki 24 macam gerakan. Berubahnya jaranan itu hanya pada peralatan yang dimainkan saja. Kalau Wijaya Putra dan Sanjaya Putra masih mempertahankan pakem yang ada pada jaranan. kepakeman jaranan akan senantiasa dipertahankan oleh Sanjaya Putra da Wjaya Putra. Kedua jaranan ini beranggapan bahwa joged yang sekarang mereka gunakan itu adalah warisan dari leuhurnya. Pakem yang ada itu bagi 2 Komunitas ini harus selalu digunakan pada saat-saat pertunjukan. Kalau pakemnya sudah habis ditampilkan baru boleh memberikan jaranan yang sudah dikombinasi. Bagi Samboyo dan Wijaya meninggalkan yang pakem itu sangat menghilangkan naluri jaranan dan menghina tinggalan nenek moyang mereka.
Berbeda halnya dengan Jayoboyo Putra yang lebih suka berkreasi dengan model-model baru. Jaranan ini mencoba untuk mengawinkan antara kesenian tradisional dengan modern. Misalnya dalam lagu-lagunya dicampur dengan samroh ataupun dicampur dengan dangdut. Hal ini dilakukan oleh Joyoboyo Putro untuk mengikuti permintaan pasar. Ranggalawe juga memiliki paradiga yang sama dengan Joyoboyo Putro. Dia lebih mengembangkan kesenian pada proyek modifikasi tarianya.
Perkembangan jaranan paska tahun 1977 meluncur pesat. Kemunculan jaranan kreasi baru ini tidak lepas dari apa yang dinginkan penonton ataupun yang diinginkan oleh zamanya. Seniman jaranan biasanya lebih suka bermain dengan jaranan pakem. Akan tetapi biasanya kelompok seniman jaranan itu memiliki 2 versi. Pertama versi baru yaitu versi kolaborasi dengan kesenian modern. Kalau yang modern biasanya ditambah dengan sinden, dram dan keyboard. Yang kedua adalah versi jaranan pakem. Kesenian jaranan pakemanya menggunakan ketuk kenong, gong gumbeng, kendang dan terompet.
Untuk masalah tarianya nanti disesuaikan dengan pakemnya kelompok masing-masing. Misalnya, jaranan wijoyo Putro 24 gerakan, Sanjoyo Putro 24 gerakan, Joyoboyo 14 gerakan, ronggolawe malaah cumin sedikit antara 5-6 gerakan saja. Seniman jaranan selalu memberikan tawaran kepada para penanggap untuk meimilih versi yang mana.
Kalau pada saat gebyakan atau pada saat upacara nazar mereka selalu menggunakan yang pakem. Kalau pada saat tanggapan mereka menyerahkan kepada penanggapnya memili yang mana. Akan tetapi mereka memiliki pakem sendiri-sendiri dalam jogedanya.
Jaranan dahulu untuk penabuhnya tidak ada panggungnya seperti sekararang. Mulai tahun 1980an jaranan sudah mulai ada panggungnya untuk penabuh. Panggung ini dimaksudkan agar penabuh dapat leluasa dalam melihat gerakan pemain jaranan. Jaranan di sini tidak ada yang berada di atas panggung seperti jaranan Safitri Putro. Kalau jaranan Safitri Putro itu bukan jaranan namanya. Kalau Cuma nari saja dan tidak ada ndadinya namanya adalah campur sari. karena yang namanya jaranan itu harus ada yang ndadi kalau tidak ada yang ndadi itu namanya bukan jaranan.
Persaingan antar seniman jaranan satu dengan yang lainya rupanya cukup tinggi. Berbagai kelompok jaranan yang memikliki bos, mereka lebih berani untuk membanting harga. Bagi jaranan yang sifatnya paguyuban seperti halnya jaranan Wijaya Putra. Akan keberatan dengan penjatuhan harga seperti ini. Para seniman tidak akan bisa makan apa-apa kalau harga tanggapan itu anjlok.
Tarif tanggapan untuk jaranan Wijaya Putra itu berkisar antara 1500.000 sampai 1000.000 rupiah. Sedangkan kalau ada jaranan lain yang memiliki bos, pasti berani mengambil di bawahnya. 800.000 sampai 600.000 itu bisa diladeni. ”Saya kasihan dengan jaranan-jaranan yang kecil-kecil itu. Karena saya kira jaranan yang kecil itu nanti tidak akan bisa hidup” kata pak gendut dari jaranan Wijaya Putra itu.
Jaranan Dalam Proyek Pariwisata
Pemerintah kota kediri dengan menggunakan organya DK3 (Dewan Kesenian Kota Kediri) beserta Dinas Pariwisata akan membuat semacam buku panduan untuk jaranan. Buku ini akan mengulas banyak tentang pakem jaranan khas kediri. Mereka bersama timnya sudah mempersiapkan segalanya unruk membuat buku itu.
Proyek pemakeman jaranan ini direncanakan pada tahun 2008 nanti. Selama ini yang sudah dilakukan oleh dinas pariwisata Kediri untuk melakukan pakemisasi jaranan adalah dengan menggali data-data yang ada. Data-data itu mereka dapatkan dari para sesepuh jaranan. “Kita tidak bisa sembarangan untuk menentukan semuanya itu. Usaha kita adalah mengumpulkan para sesepuh untuk membincang bareng tentang kesenian jaranan. Kemudian diseminarkan dan disepakati bersama’. Ujar Pak Guntur.
Rencana pemakeman ini akan melibatkan berbagai tokoh sesepuh seniman jaranan dan sejarawan. Mereka juga mengupayakan agar pemakeman ini bisa benar-benar tidak meninggalkan tradisi yang ada pada kesenian di Kediri. Sebelum pemakeman itu dilakukan dinas pariwisata akan menggali sejarah kota kediri teerlebih dahulu.
Program Dinas Pariwisata untuk tahun ini dan 1 tahun mendatang adalah mencari pakem jaranan terlebih dahulu. Untuk pengembangan dan pembimbingan pada jaranan-jaranan yang ada Kediri, dinas pariwisata mengundang kelompok-kelompok jaranan untuk tampil Taman Wisata Selomankleng setiap Minggu. Komunitas jaranan itu disuruh tampil untuk mengisi hiburan di Selomangleng secara bergiliran.
Pada saat-saat tertentu Dinas pariwisata juga mengajak para seniman jaranan untuk tampil mengisi hiburan di Taman Mini Indonesia Indah. Pada saaat jaranan tampil di taman mini sudah berbeda dengan jaranan yang ada disini. Mereka sudah dikolaborasi dengan tari-tarian lain.
Bagi kami jaranan itu yang penting adalah dimunculkan saja supaya keberadaanya tetap bisa lestari. Pada saat ini pemerintah kota kediri sedang mempelajari dan menggali kesenian jaranan yang khas Kediri. Baik itu dari segi pakaianya, jogednya maupun alat musik yang dimainkan. Proyek ini masih terhenti karena dana yang diajaukan untuk mengerjkakan ini belum turun dari pemerintahan kota Kediri. Dana pembakuan Jaranan ini akan dianggarkan pada RAPBD tahun depan.
Kita memerlukan dokumentasi, dana dan lain sebagainya. Kita rencananya akan mengupas sejarah jaranan dari sungai Brantas. Kita akan melihat perkembangan jaranan dari jaman Praislam. Jaranan Kediri memiliki pakem sendiri-sendiri. Kita sudah mulai merancang jaranan masing-masing misalnya yang pegon tidak memakai baju, untuk yang jaranan door dan senterewe masih kami pikirkan bersama teman-teman seniman jaranan. kata pak Guntur
Dinas Pariwisata akan merumuskan secara bersama-sama dengan seniman jaranan kemudian menyepakatinya. Dinas Pariwisata sebenarnya hanya memfasilitasi mereka dan jangan sampai muncul bahwa ide pakemisasi ini adalah proyek Dinas Pariwisata. Mereka akan bermusyawarah dengan para seniman dalam menetapkan kesenian jaranan. Sebenarnya kita berfikir jauh kedepan untuk menjaga keberadaan jaranan pada tahun-tahun yang akan datang.
Dinas pariwisata beranggapan, kalau tidak ada pakem sendiri jaranan ini nanti akan semakin jauh dari aslinya. Karena tidak ada buku petunjuk jaranan. Mereka hanya mengembangkan tradisi lisan. Sedangkan tradisi lisan itu akan senantiasa berubah setiap tahunya.
Setiap jaranan memiliki pakem masing-masing dan tidak mau mereka diseragamkan antara kesenian jaranan yang satu dengan yang lainya. Menurut pak Guntur bahwa kesenian jaranan itu memang memiliki pakem masing-masing akan tetapi saya mencoba urntuk bisa masuk dengan pelan-pelan agar mereka bisa menerima saya. Misalnyua pada saat pertemuan saya dengan para seniman beberapa waktu yang lalu. Saya pernh mengetes mereka untuk menunjukan tarianya di depan forum. Saya meminta misalnya yang beraliran pegon maju. Mereka antara pegon jaranan satu dengan yang lainya berbeda. Senterewe juga berbeda satu sama lainya. Dalam perbedaan itu mereka berdebat sengit dan saling menunjukan bahwa jarananya yang paling benar pakem.
Setiap ada festifal jaranan saya mengumpulkan para seniman dan mengajak mereka supaya bisa menyeragamkan tarian jaranan. Pada saat festifal kemarin para juri kebingungan untuk menilai jaranan mana yang baik. Karena setiap jaranan memiliki karakter masing-masing. Sehingga kita tidak bisa melihat mana yang harus dinilai. Akhirnya siapa yang baik itu yang menang. Tapi mereka juga banyak yang protes tentang penilaian juri. Karena mereka juga menganggap bahwa jarananya yang memiliki tarian paling bagus akan tetapi tidak menang dalam festifal.
Pemerintah daerah itu haruslah pandai-pandai memasarkan kesenian daerah. Jadi tidak hanya kesenian yang sudah tenar saja yang kita suruh main. Juga bagi mereka-mereka yang belum punya nama harus kita angkat. Saya tidak memandang kualitas yang ada akan tetapi saya selalu memberikan contoh pada jaranan yang kecil supaya mengikuti jaranan yang sudah besar.
Seniman di Kediri ini seringkali pindah-pindah ruang. Maksudnya mereka selalu mengiikuti kesenian mana yang populis dan digemari masyarakat. Kalau dahulu ludruk ya seluruh seniman banyak yang di ludruk. Kalau sekarang ludruk dilarang main mereka beramai-ramai pindah pada seniman jaranan.
KESENIAN INI MENURUT PANDANGAN ISLAM
Kesenian kuda lumping merupakan kesenian rakyat tradisional Jawa sebagai salah satu unsur kebudayaan peninggalan nenek moyang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dimana eksistensinya mengandung nilai-nilai keindahan/ estetika. Karena didalamnya terdapat berbagai macam unsur-unsur seni, diantaranya seni tari, seni musik, seni vokal dan sebagainya. Paguyuban seni kuda lumping “Sedyo Rukun” yang berada di dusun Ngasem desa Pageruyung kecamatan Pageruyung kabupaten Kendal Jawa Tengah merupakan salah satu kelompok kesenian kuda lumping yang masih eksis hingga saat ini. Dalam setiap pementasannya paguyuban ini ternyata juga menyajikan nyanyian syair/lagu dalam bahasa Jawa bernafaskan Islam serta mengandung moral-moral keislaman apabila dilihat dari makna yang terkandung, selain itu terdapat juga unsur-unsur berupa alat musik gamelan Jawa dan bentuk tari-tarian yang indah dan mengandung makna-makna tersirat yang terwujud melalui simbol-simbol tertentu. Sehingga kesenian kuda lumping ini tidak hanya menyenangkan jika disaksikan, tetapi lebih dari itu yaitu menyangkut makna-makna religius yang terkandung didalamnya. Karena dalam Islam dijelaskan bahwa keindahan harus mengandung akhlak yang Islami. Dan perlu di garis bawahi bahwa dalam membicarakan keindahan pasti akan ditemukan seni. Sehingga akan menarik apabila dikaji tentang makna estetika Islam yang tekandung dalam salah satu kesenian tradisional masyarakat Jawa, yaitu kesenian kuda lumping.
Selain sebagai media perlawanan seni Kuda Lumping juga dipakai oleh para ulama sebagai media dakwah, karena kesenian Kuda Lumping merupakan suatu kesenian yang murah dan cukup digemari oleh semua kalangan masyarakat, seperti halnya Sunan Kalijogo yang menyebarkan Islam atau dakwahnya lewat kesenian Wayang Kulit dan Dandang Gulo, beliau dan para ulama jawa juga menyebarkan dakwahnya melalui kesenian-kesenian lain yang salah satunya adalah seni kudalumping. Sifat dari para tokoh yang diperankan dalam seni tari kuda lumping merupakan pangilon atau gambaran dari berbagai macam sifat yang ada dalam diri manusia. Para seniman kuda lumping memberikan isyarat kepada manusia bahwa didunia ini ada sisi buruk dan sisi baik, tergantung manusianya tinggal ia memilih sisi yang mana, kalau dia bertindak baik berarti dia memilih semangat kuda untuk dijadikan motifsi dalam hidup, bila sebaliknya berarti ia memlih semangat dua tokoh berikutnya yaitu Barongan dan Celengan atau babi hutan.
Banyak orang yang salah paham dalam memaknai seni Kuda lumping, mereka beranggapan bahwa para pelaku seni kuda lumping adalah pemuja roh hewan seperti roh kuda, anggapan itu adalah salah, simbul kuda disini hanya diambil semangatnya untuk memotifsi hidup, sama halnya dengan seporter sepak bola di Indonesia, di kota Malang misalnya, mereka menganggap bahwa dirinya adalah Singo Edan, seporter bola di Surabaya mereka menamakan dirinya Bajol Ijo, bahkan Negara Indonesia sendiri menggunakan sosok hewan sebagai lambang Negara yaitu seekor burung Garuda, yang kesemuanya itu adalah nama-nama hewan, jadi merupakan hal yang salah bila kesenian Kuda Lumping dianggab kelompok kesenian yang mendewakan hewan.
Sekelompok orang juga beranggapan bahwa kesenian Kuda Lumping dengan dengan kemusyrikan karena identik dengan kesurupan atau kalap, kemenyan, dupa dan bunga bungaan, anggapan bahwa kuda lumping dekat dengan kemusyrikan adalah tidak benar, justru para pelaku seni Kuda Lumping berusaha mengingatkan manusia bahwa di dunia ini ada dua macam alam kehidupan, ada alam kehidupan nyata dan alam kehidupan Gaib hal ini telah dijelaskan dalam Alqur`an surat Anas dan manusia wajib untuk mengimaninya. Fenomena kalap atau kesurupan bisa terjadi dimana saja dan dapat menimpa siapa saja, baik dikalangan arena Kuda Lumping maupun tempat-tempat formal seperti Sekolahan atau Pabrik, hal itu tergantung pada kondisi fisik dan Psikologis individu yang bersangkutan, sedangkan kemenyan, dupa dan bunga-bungaan tidak lebih dari sekedar wewangian yang tidak pernah dilarang dalam Islam bahkan dianjurkanpenggunaanya.


Rabu, 30 Januari 2013 1 komentar

GANGGUAN KESEMUTAN

Kesemutan, atau kebas, adalah “gejala” yang hampir pernah dialami oleh semua orang. Biasanya kesemutan menyerang apabila kita terlalu lama diam, atau berada dalam satu posisi tertentu, misalnya duduk sambil melipat kaki untuk waktu yang lama, atau tangan tertindih badan pada saat tidur.
Kalau sudah kesemutan, biasanya lama-lama terasa kebal, atau bahkan ngilu, namun akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut. Karena sifatnya easy-come-easy-go, maka kita cenderung menganggap kesemutan adalah hal “biasa”, padahal kesemutan justru bisa jadi pertanda adanya hal-hal yang tidak biasa.
Rangsang listrik terhambat
Kesemutan umumnya memang mudah hilang saat bagian tubuh yang kesemutan dikibas-kibaskan atau digerakkan perlahan. Namun ada pula kesemutan yang tidak hilang sendiri. Apabila seseorang mengalami kesemutan di satu bagian tubuh, kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya, dan kemudian memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya, bisa jadi itu adalah manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit amat serius dengan gejala awal sepele.
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh dengan sebab macam-macam. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama. Pada orang sensitif, tidur miring terlalu lama saja dapat menyebabkan kesemutan. Juga duduk dengan siku ditekuk.
Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku . Stimulus berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit, yang lalu dikirimkan ke saraf tepi, lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Di sini stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris). Dari sini stimulus dikirimkan ke kulit otak ( cerebral cortex ). Baru pada saat inilah apa yang dirasakan tadi disadari oleh si individu.
Kalau ada gangguan dalam jalur sensori baku tadi, timbullah kesemutan. Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar kesemutan, seperti dialami Tanto. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya. Kalau ada tumor di otak selain gejala kesemutan atau tebal tadi, ada juga sakit kepala, muntah-muntah, dan kelumpuhan kecil.
Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia (kesemutan) sudah terlampaui, pasien meningkat pada hypaesthesia (baal) sampai akhirnya mengalami anaesthesia (hilang rasa sama sekali).
Maka bila kesemutan tak hilang hanya dengan dikibaskan, bila tadinya hanya terasa di dua jari kemudian di semua jari, lalu merambat ke tangan; bila tadinya hanya terjadi sekali-sekali namun kini hampir tiap hari, atau bila kesemutannya telah meningkat menjadi baal, itu saatnya kita pergi ke dokter.
Defisiensi vitamin
Kesemutan bisa merupakan gejala penyakit serius, tetapi bisa juga hanya akibat sampingan. Orang yang terlalu banyak berbaring atau kurang gerak, entah karena sakit, lemah, atau obesitas, bisa juga menderita kesemutan akibat bagian-bagian tertentu tubuhnya terus-menerus tertekan. Bahkan penciutan otot bisa juga terjadi. Kasus yang dinamakan neuropathy tekanan ini sering dijumpai pada pasien TBC kronik dan stroke yang lumpuh sebelah dan kurang mendapat perawatan fisioterapi. Istilah neuropati sendiri berkaitan dengan segala macam penyakit, radang atau kerusakan yang menimpa saraf tepi.
Pada pasien jantung, kesemutan tak cuma muncul akibat neuropati tekanan, namun dapat juga timbul karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si pasien menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, sehingga terjadi embolic cerebral . Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan juga disertai kelumpuhan.
Pada penderita stroke yang terjadi juga mirip. Bila yang terserang sistem motorik, ia lumpuh. Namun, bila yang terserang sistem sensorik, yang ia rasakan hanya kesemutan atau baal sebelah. Namanya sensoric stroke .
Bagaimana dengan anak-anak? Bila suatu kali Buyung mengeluh, “Ujung-ujung jariku seperti dirambati banyak semut, lalu belakangan ‘semut-semut’ itu seperti merambat ke atas,” besar kemungkinan kesemutan anak ini akibat kekurangan vitamin. Biasanya ini diderita anak-anak yang agak besar. Kesemutan pada anak-anak jarang terjadi, karena jaringan sarafnya masih fleksibel dan anak-anak biasanya lebih aktif bergerak.
Sebagai efek sampingan obat, kesemutan dapat juga timbul, misalnya bila mengkonsumsi INH (obat TBC) atau furadatin (obat infeksi). Di samping itu, kesemutan juga dapat disebabkan oleh faktor imunologi. Poly neuroradiculopathy mengenai akar-akar saraf yang masuk atau meninggalkan tulang belakang dan terjadi karena ada zat-zat tertentu di dalam tubuh yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Pada orang dewasa, kadang-kadang kesemutan itu didahului oleh flu berat. Kesemutan itu semakin menghebat, naik dari ujung jari menjalar sampai ke pusar. Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal. Lalu penderita sukar berjalan. Ini gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus, biasanya cytomegalovirus .
Bila terjadi infeksi di tulang belakang, bisa dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan myelitis (radang sumsum tulang belakang). Tergantung pada kerusakannya, penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Maka menghadapi pasien kesemutan, dokter selalu akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Barangkali pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.
Diabetes pun bisa
Lucunya, ada orang-orang yang memang condong gampang kesemutan. Bisa karena ia pada dasarnya sensitif. Namun bisa juga hanya karena ia terlampau kurus, sehingga sarafnya bertonjolan. Para penggemar minuman keras pun ada yang akrab dengan kesemutan, bila takaran alkohol yang merasuki tubuhnya sudah terlalu banyak. Soalnya, alkohol merusak metabolisme vitamin B. Pada saat yang bersangkutan kekurangan vitamin B1, timbullah neuropati. Tentu saja, karena vitamin ini salah satu unsur yang diperlukan untuk penghantaran rangsang listrik pada saraf. Dalam hal ini neuropati terjadi bukan karena tekanan, tetapi karena fungsi saraf terganggu.
Seorang pasien datang berkonsultasi kepada dokter. Ia mengeluh kesemutan di tangan, pada tiga ujung jari. Kesemutan itu makin lama makin keras dan digantikan rasa tebal. Saat diraba, ditemukan saraf membesar karena pembengkakan. Bagi si dokter, barangkali informasi terakhir inilah yang dianggap krusial, karena menunjukkan saraf pasien diserang oleh kuman lepra. Ia pun diberi obat-obatan untuk lepra dan baru sembuh setelah 2,5 – 3 tahun. Kesemutannya hilang sama sekali, meski pun ototnya jadi agak mengecil.
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Untuk pegang kancing saja di pagi hari saat berpakaian rasanya tak enak. Namun, di siang hari gejala-gejala itu hilang. Gejala kesemutan karena rematik hilang sendiri bila rematiknya sembuh. Berbeda dengan neuropati diabetes yang pengobatannya membutuhkan waktu 6 bulan – 1 tahun. Karena di sini kesemutan itu tergolong concomitant disease , penyakit yang menyertai, ia harus diobati secara tersendiri.
Timbulnya neuropati pada penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah, tetapi pada lamanya si penderita mengidap diabetes. Semakin lama “jam terbang”-nya sebagai penderita diabetes, semakin tinggi kemungkinan “semut-semut” itu muncul. Jadi bisa saja seorang penderita merasakan kesemutan meskipun diabetesnya sendiri terkontrol dengan baik. Yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas (seperti kecabean), kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Bagi mereka yang tidak punya “bakat” khusus untuk kesemutan atau mengidap penyakit tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada kiat sederhana bila ingin terhindar dari kesemutan. Hindari posisi tubuh yang tidak enak, seperti nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai sambil tengkurap atau nungging. Bila duduk menulis, duduklah di kursi dengan pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Dengan sendirinya, pilihlah kursi yang ergonomik.
Namun mereka yang terlalu sensitif sehingga gampang kesemutan pun dapat mengurangi kecenderungannya dengan berolah raga secara kontinyu, sambil tetap menjaga sikap tubuh yang baik, mempertahankan pola makan sehat, dan menghindari stres. Ternyata dalam hal kesemutan pun kita tidak terhindar dari resep klasik yang telah diajarkan ayah ibu dan kakek-nenek kita. Ingin jauh dari kesemutan, jauhilah penyakit dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Kesemutan,

 Pernahkah Anda merasa kesal saat mengetik karena ujung-ujung jari terasa kebal akibat kesemutan? atau saat duduk bersila,duduk bersimpuh,jongkok,atau hal apapun yang menekan kaki atau tangan kita dalam waktu yang lama? nah itu tuh yang mau kita bahas lebih lanjut “KESEMUTAN”.
Sebenernya apa sih kesemutan? perasaan sepele deeh… Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa yang dirambati sesuatu.
Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan. Masyarakat awam sering menganggap sepele tentang kesemutan.”ah paling kalo kaki udah dilurusin kesemutannya juga ilang”. Waah salah besar tuuh. coba baca lebih lanjut deeh…
  • Jika kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan
  • atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas
  • atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering
  • atau bila kesemutan menjadi rasa kebal
Sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius. Sebenarnya gejala penyakit serius apa sih yang diawali oleh kesemutan?
  1. Radang sumsum tulang belakang (myelitis) Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV). Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
  2. Diabetes mellitus atau kencing manis Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
  3. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 – 2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.
  4. Jantung pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
  5. Reumatik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena reumatik akan hilang bila reumatik sembuh. gimana-gimana? udah pada tau kan penyakit-penyakit yang diawalin sama kesemutan? trus gmana sih cara ngilangin kesemutan?
Menurut artikel yang saya baca kesemutan itu dapat dihilangkan dengan :
  1. Memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan. misalnya dengan memijat atau menggerakan bagian tubuh yang kesemutan secara perlahan.
  2. Memberi obat yang mengandung vitamin B1,B6,dan B12 untuk mengembalikan fungsi saraf sehingga kesemutan hilang.
  3. Bisa juga dengan akupuntur loh.
  4. Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol karena alkohol dapat mengakibatkan defisiensi vitamin B, terutama B1 yang sangat diperlukan dalam aktifitas saraf.
  5. Mengkonsumsi buah pisang atau kelapa muda.. Nah, yuk cegah kesemutan sebelum menjadi penanda awal terjadi hal yang serius dengan menghilangkan faktor pencetusnya, seperti berdiam terlalu lama atau dengan sering bergerak.
Atau anda juga bisa mengikuti tips-tips berikut ini, sesuaikan dengan kondisi dan gejala yang terjadi pada tubuh anda
TIPS MENCEGAH DAN MENGATASI KESEMUTAN
  • Jaga sikap dan posisi
Setiap kali beraktivitas, tidak ada salahnya kita menjaga sikap dan posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah, seperti menonton tv sambil tiduran, atau menulis di lantai sambil telungkup atau tengkurap. Hindari juga tidur pada bagian yang keras.
  • Olahraga
Kita dapat mencegah kesemutan dengan berolah raga secara teratur karena cara ini dapat melancarkan peredaran darah.
  • Istirahatkan bagian tubuh yang digunakan bekerja
Saat kita bekerja, seringkali kita lupa mengistirahatkan sejenak bagian tubuh kita. Misalnya saat bekerja, seringkali tanpa sadar kita menekuk kaki atau tangan terlalu lama. Jika ini terjadi, bukan mustahil kita akan mengalami kesemutan. Begitu juga saat kita mengetik. Ada baiknya saat mengetik, kita istirahatkan jari sebentar, melemaskan jari dan siku agar aliran darah kembali normal.
  • Jaga kebutuhan vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 dapat mengganggu aliran atau rangsangan pada sistem syaraf. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin b1, kita dapat mengonsumsi makanan yang banyak zat besi.  Bahan makanan yang kaya akan zat tersebut, antara lain daging merah, sayuran hijau segar, dan biji-bijian

itulah sekilah ilmu dari sya,, semoga bermanfaat :) 
Kamis, 17 Januari 2013 0 komentar

Cara Tepat Siasati Waktu




“siapapun orangnya yang membiarkan waktu mengatur dirinya, ia akan mengalami hidup sebagai orang budak”
Bingung, bagaimana caranya mengatur waktu yang baik dan tepat... inilah beberapa tips yang semoga bermanfaat dan mungkin dapat kalian terapkan :
1.       Jadikan waktu belajar di kelas adalah waktu terbaik untuk mencari ilmu.
Belajar di sekolah lebih menyenangkan di banding, itu karena pelajar tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar di rumah. Jadi, sebelum pelajaran dimulai, sempatkan waktu untuk membaca seluruh bahan yang akan di pelajari dan siapkan pertnyaan yang menurut kita sulit di pahami.
2.       Buat daftar tugas
Dengan membuat daftar tugas ini dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas” yang harus dikerjakan.
3.       Rencanakan jadwal mingguan
Terkadang agenda tiap minggu berbeda, maka dari itu buatlah jadwal mingguan. Jangan lupa sisakan baris kosong buat kegiatan yang mendadak muncul di kemudian hari.
4.       Gunakan waktu luangmu sebaik mungkin
Biasanya setelah pelajaran usai, tersisa waktu” buat istirhat,, nah, gunakan waktu itu untuk meringkas pelajaran dalam ctatan kecil.
5.       Buat kalender agenda pribadi
Beri tanda-tanda khusus pada kalender kita untuk menandai jadwal kegiatan penting kita.
6.       Kerjakan sebisa mungkin
Usahakan bekerja sebaik mungkin sesuai kemampuan kita, tidak perlu sempurna 100% yang penting kita coba dulu
7.       Konsentrasi dan fokus
Konsentrasi dan fokus pada materi yang sedang diikuti sangat dibutuhkan dalam setiab kegiatan. Apabila kita merasa capek, istirahatlah dulu 5-10 menit setiab 30-40 menit.
8.       Jalan lurus sesuai jadwal rencanamu
Mulailah brkata “tidak” pada hal” yang merusak rencana kita.
9.       Tetapkan batas waktu untuk segala rencana atau cita-cita kecilmu
Kalau berhasil beri penghargaan atas jeripayah kalian walaupun iti kecil.
10.   Hargai diri sendiri dengan membuat rencana, jadwal, dan cita-cita yang sesuai dengan kondisi pribadi
Ini membuat kita agar selalu termotivasi, dan semangat agar rencana” kita berhasil.
Itulah sedikit ilmu yang sudah saya peroleh dan ak bagikan buat kaliat,, semoga bermanfaat ...
 
;